benar ku merindu

benar ku merindu kelu,
pada kamu yang menyambangi rumahku kemarin,
benar kulelap biru pada senyum malumu,
benar kuterpagut kejut lagi pada setiap binar tatapan elokmu,
menghadirkan rasa, mengulum asa,
menuntaskan dahaga,yang sempat kering kerontang

meretas asa,kembali menapak jejak

pada sebuah hati aku bertanya,..
akan arti perbedaan,
pada sebuah rasa aku tenggelam,
menatap rona wajah yang masih sama,
merasakan getir gejolak yang tersembul malu,
mengoyak kisah lama,
meretas asa lalu,
tidakkah kau terpanggil sendu dalam alunan melodi itu?
apakah engkau masih termangu pada keyakinanmu?
kemana lagi rasa ini akan kusemayamkan?
kalau tidak kepada engkau...
ya khumairah, sang gadis oriental picisan,
aku masih menunggumu..
hingga lelapku dalam persemaian padiku...

dear #Ve #ketika kau sambangi rumahku

jangan terbang tinggi asa...

belum genap sebulan sudah timpang,belum genap melaju sudah kelu,ini sudah patah yang keberapa,lelahkah?
penatkah?atau rapuhkah?aku sempat bingung menyusun kata binar wajahmu,apakah sudah pudar lagi?apa aku lupa harmoni sekejap asa kemarin?ataukah kamu yang hanya bermain dan aku sebagai dioramamu?sudahlah,lelaplah asa, jangan terbang tinggi lagi, jangan terlalu bangga lagi, jangan sampai jatuh lagi....

kembali baru

aku sampai di bagian bahwa aku mungkin telah jatuh hati lagi,terjebak nostalgia?ah terlalu dini menyimpulkan,belum usai semua kilas balik kenangan dua tahun silam,ketika pertama mata kita beradu,kutimang sendu saat itu dan ketika kau memutuskan beradu dengan sosok lain,kupilih mundur kala itu, dan kini kau datang lagi membawa harapan baru, perubahan nanar matamu, diam-diam ku kagumi lagi wajah polosmu yang ranum tapi terlihat matang sekarang, kupoles lagi ritme setiap jengkal perubahan semuanya, kututup rapat erat biar habis lembaran lalu, kulihat lagi caramu tersenyum, caramu bersikap, mata milikmu yang tak pernah takut akan serangan,nanar lembut suaramu namun tegas disetiap persoalan hidup bersanding dengan keyakinan,terimakasih kepadamu yang tak letih oleh problematika dunia, terimakasih kepadamu karena kau membawa sinergi baru di setiap peluh kesahku

#dear cc#bring back old passion #remains

prosesi wisuda

mereka tumpah ruah basah keringat,tak peduli sekat yang membungkus rapi busananya,berjubel ketat,rapat, tak peduli nanar kondisi sekitar,jelas podium besar itu ber-ac jelas langit-langit ruangan itu menjulang tinggi, dengan dekorasi khas ala bangsawan, hampir mirip dengan pesta pernikahan, gaung gamelan menderu, berbaur dengan lantunan piano menceruat dari samping pojok, para pengisi suara berjejal rapi, paduan suara mereka senantiasa menambah khidmat upacara itu. Winisuda duduk rapi, mengikuti irama tiap babak demi babak oleh pembawa acara. Guru-guru besar tampak jelas berdiri tegap didepan, menunjukkan wibawanya, membawa gelarnya mungkin sebagai panutan bagi para winisuda untuk beraksi seperti mereka kelak..satu demi satu melaju,naik ke podium, ditasbihkan sebagai sarjana,magister atau gelar lainnya, membawa pundak baru masing2, sebagai bekal kedepannya, menjujung asanya,

really officially graduated today

Jalan menapak selama lima tahun,peluh,penat,keringat melebur satu,akhirnya usai sudah,berganti senyum renyah menapakkan kaki di Balairung UKSW bertoga,siap menyandang gelar baru,tanggung jawab baru #akhirnya wisuda juga #graduation day

kadang jemu

ini sudah chapter keberapa ya dari semua kisah pelik roman, bertanya tentang arti mereka yang singgah sebentar lalu pergi, datang lama,namun tak mau terikat, hingga kadang sampai kehabisan akal,habis lelah juga, hingga sudah tak peduli dengan pencarian yang baru,mungkin rekontruksi hati,biarlah, ku tak patah arah,ku gapai arah mapanku saja dululah...

Senyum Yudisium

hari ini senyum tumpah ruah, melepas semua jelaga penat erat yang terbingkis lama, bosan sekaligus rindu dengan segala problematika perkuliahan, panggung yudisium tersenyum manis, ku peluk lirih, bersaksi atas mereka yang akhirnya sampai pada puncak riuh keringat perjuangan mereka, bersandingkan gelar, mereka tertawa,menabur canda, menyebar riuh kisah, mengabadikan moment dalam bentuk kilasan gambar foto dan sekaligus terpotret di hati...

Scarlet Skyline-More Than Life

Its getting colder outside, lets step out of the rain
black clouds still circle the sky, the gods have felt our pain
ash entered the lungs of those, who chose to live no more
why she never spoke a word i will never know, she put flowers by her door
the blackest eyes i've seen in shadows
those eyes have seen the worse to come
in a world with no beauty and no love to share
she knew the storms, were coming all along
killing something beautiful
the broken red bricks turned to blood, running down the walls.
her loved ones burst into flames and i wish i could join them to.
fading away with the scarlet skyline, pray for the sun to set earlier every fucking day
rotting away, the price of love we pay
i put the last red rose on her grave

a lonely road crossed, someday, somewhere and you

A lonely road, that crossed another town, island,
Lived the life so endlessly,
Saw beyond what others see,
Running like rivers through stone,
 
How do I live without the ones I love?
Time still turns the pages of the book when it's burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you're so far away

it's empty and cold without you here,
feel my memories fade with time,
the light you left remains but it's so hard to stay 
it could be so nice if i held you here,
there is nothing to afraid for

senja petang,lelah pulang

senja terlelap, habis sudah keringat pekat tadi,menggempur dari ufuk barat ke timur di kota Sudirman,berjuang demi peluh nafas baru penghidupan layak,tampak lelah,wajar pertempuran,otak kanan dan kiri, berdesir pikir, dalam naskah lembaran uji test kompetensi, mendadak pusing,bersilat lidah lagi dengan bos-bos itu ,lalu pulang petang, rehat pikiran biar sehat,lalu pacu semangat erat untuk esok,

#senja petang #pulang wawancara kerja #menanti panggilan #di kota juang Sudirman

kelulusan

beragam kisah, hingga kembali ke sejengkal satu potret kata yang terbingkis rapi, dengan bangga, tersenyum ranum,puas buas,mereka sebut prestige,tapi kulebih memilih kata priceless saja, akhirnya terkecup lepas, ya sebuah kata "kelulusan"

-Terimakasih Allah SWT-

meramu kosong

sepertinya pagi ini beda,memandang semburat wajahku,gusar samar, meramu semu, mata terantuk kosong melongong, kucabik sendiri beberapa panca inderaku yang tampak layu,sekujur tubuh tampak lemas,mungkin malas,apakah cemas,