Kamis, 29 November 2012

aku dan kamu

aku putih kamu merah muda..
bukan hitam ataupun biru tua
merangkai kisah jingga
ya kita tentukan..
terkesan pelan...
tak usah heran..
biarlah..
pastilah..
asal saling tak berulah..
asal saling mengalah..
biar lekat eratlah..
pada akhirnyalah...



Rabu, 28 November 2012

melaju semu


waktupun melaju, kali ini tak tampak kelu..
jari menari, seirama torehkan tinta jingga..
luka lalu sudah tak jemu..
rindu lalu sudah tak berseru..
senyum baru bersanding merdu..
kukecup malu...
kupeluk....
walau ku tau....
batas itu menderu...
dan ikatan itu masih semu...
tapi ku bermunajat erat...
lekat pekat..
mungkin berat...
tapi tanganku sudah bersambut...
semoga tanganmu juga ikut...

Jumat, 23 November 2012

through the song by silly voice...

sandaranku merebahku,sambil memutar playlist,bukan sederet tembang topforty,rnb,hardcore atau nomer brisik lainnya seperti yg kudengar biasa, terlantun lagu merdu sendu darimu, aku terlarut surut, termangu tak berpacu, melamun wajahmu jua, terlalu dini beraksi,terlalu berat terisi,kupilih terbuai saja, semoga sejenak saja, ku tak mematok tinggi asa,cukuplah menjadi sandaranmu ketika jemu,  jengah, marah, sedih, pedih oleh liku kehidupan, carilah aku, dan ketika ku terpintal rindu, ku kecup manis suaramu yang berbisik lirih merdu, lewat lagu itu, oleh suara itu, nafasku sejenak terasa sejuk, nadiku segar kembali , senyumku mekar lagi, dan ku tak usah ambil pening, karena wajah itu lama-lama mungkin terukir mesra, bersama semburat senyummu, cukup sajalah, ya cukup sajalah lewat lagu itu,

dearyou

KAMU,,, sedetik menjauh, sedetik mendekat
pergi lalu kembali lagi . 
sebentar ada, sekelebat tiada.
kau seperti pusaran tanya yang tak kunjung berhenti.

Moammar Emka #dearyou

Kamis, 22 November 2012

serangan malam

mungkin kau dan dia berwajah sama,malu merona. dan kupilih benang sebagai pinangnya, sebagai pengikat temporer mungkin, dan kupintal satu demi satu, kokoh?mungkin belum hanya seutas saja belum seikat, haluan yang dulu sempat kaku itu, kurubah perlahan, kubenahi perlahan agar tak tergores dalam lagi, kupasang tiang penyangga, kupijak ulang sandaranku, langkahku, demi asaku sendiri,

Rabu, 21 November 2012

Mimpi itu.....

masih terlelap mimpi semalam, aku bertemu gadis itu, menari-nari di kalbu hingga merindu, bergandeng tangan malu,mungkin terlalu dini tentukan arti, tak jua getir itu, tapi hati tak boleh lelap lagi, coretan sebelumnya belum tuntas, belum pantas,

Selasa, 20 November 2012

juang

Terbuka mata,terbangun pikiran  terbungkamlah hati sejenak,lupakan sejenak pilu cerita,fantasi liar, lihatlah sekitar, dan seranganpun tiba, mereka meringkuk bagai kecebong, sungguh hebat senapan yang diciptakan itu, mereka berpacu waktu, berteriak riang tanpa rasa kelu, demi serogoh nasi mungkin,tak kuasa nafas ini tersengal,menyangga dada, sulut menyalut,suasana semakin lapar dahaga, bagai hidup di padang ilalang, liar tapi beretos militan, tegas tapi berprinsip, mengapa mereka bisa?mungkin kita yang lupa, bukankah kita hanya seonggok daging bermandikan ruh bertamengkan tulang belulang yang harus berilmu, berpedoman dogma, tak kuasa sadar ini terbangun, dunia ini fantasi fatamorgana semata dan jantung kita sebagai korban penggerak itu semua masih dibawah ruh penyangga tiang abadi.. Pasang berjuang, ikat kepala ditengah pacuan waktu,melaju maju...




mereka bilang....

pengap gelap kalap merindu sendu terbujur kaku hampa udara sontak sesak menyeruak hampa siapa mengisi siapa senantiasa bertanya mengapa menanti sirna warna menunggu sang rindu terjawab pilu tergugah terengah jengah ke arah mana apa selanjutnya? menanti siapa?




Jumat, 16 November 2012

penaku..

penaku menari-nari lagi,diatas kertas putih lirih, dari persegipanjang,trapesium,segitiga,jajargenjang,mobil,perahu,motor,gunung, awan,rumah,pohon,makanan,nasi goreng,minuman air putih,permen,hot-hot pop,arum manis,bianglala,lapangan,alun-alun,olahraga basket jua yang terlihat kukenal dan tak asing, kuwarnai, ku torehkan sketsa indah merambah....tapi sketsamu harus kulukis ulang,dalam bentuk yang hilang...

random..

Selamat,selamat, selamat semakin sepi saja, semakin muram saja, muram menahan isak sumpah serapah, berkata jengah, semua serba lengah, siapa sih?siapa yang berbisih lirih?siapa yang tertawa?bodoh, roboh, kolot, melotot...sudah, sudah, lelah,lelah...

hati...

"hati bukan memilih, tapi dipilih"
 termenung bergulat dalam pemikiran logis yang tak kunjung terjawab skeptis..
realita, fiksi bercumbu memadu kelu..
angin memagut..
langit berkelut...
ombak pasang surut
cerita berlarut...
mengkerut...


memeluk luruhan asa jatuh...

"Firasat tak pernah salah, mungkin benar buta melangkah, "
Ini sudah patah yang keberapa, keping pecah terbelah papa..tapi masih saja ada, tak jua tiada...
kadang tersimpan bermacam tanya pada arti pertemuan, kedekatan, kehilangan....
Terbesit dipikiran, berpacu dalam angan penantian....
Sampai kapan...
Sampai hujan reda? atau menanti persemaian padi lagi..
waktu?ya waktu...muara?ya muara...
terpintal benang senang?
terbalut palang senang?
tidak?mungkin tak boleh berkata iya..
ya memang telah benar jatuh...
ya mungkin memang telah terpendam dalam...
biarlah luruh,biarlah sembuh, biarlah sang waktu melaju..
biarlah berproses...
biarlah melaju..
biarlah...








Kamis, 15 November 2012

....

langkah yang berdebu berbalut pilu ..semalam aku mimpi bertemu rindu.. terengah ditengah pergelutan biru..bak filsuf Yunani merangkai syair merdu.. merogoh mesiu di dada, menahan isak kelu...                                                                                                                         

merangkul roman..

Sudah tau kaktus berduri masih saja kau peluk, semakin sakit bukannya kau lepas malah semakin erat pelukanmu. Sontak kalimat itu terus terlintas di benak pikirannya. Kadang logika dan hati tak selalu mulus beriringa mesra ,logika berkata tidak, namun hati berbicara iya. Entah apa hal yang sangat dahsyat meracuni relung sukmanya itu. Namun jelas denting waktu terus berjalan. Asapun masih terus bertanya kelu dalam pergelutan hatinya. Belum jua pudar, masih saja bergetar, mungkin benar...

Kamis, 08 November 2012

(Spasi - Filosofi Kopi, Dewi Lestari)


mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung. Pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karna aku ingin seiring, bukan digiring.


Selasa, 06 November 2012

politrik basi..

ketika tangan kiri memegang kendali..
mereka berporos pada delegasi tanpa kompromi..
pembual-pembual caleg basi...
pasang jerat strategi segala lini..
politrik uang basi...
masihku tak peduli..
dengan kondisi saat ini..
abstain....
golongan putih..


Pagi... pilu... kelu...


Pagi ini sedemikian pilu, tubuhnya langsung  terhempas ke kasur, setengah dirinya kesal sendiri, betapa manusia satu itu benar-benar mengacaukan hidupnya,masih tertegun bahwa jauh hatinya benar telah jatuh, masih bertanya kepada hampa,memang benar hati ini tak berlogika, dan realita baru saja berbicara, memang benar…
Masih jelas dibenaknya tadi,dia bersama masa lalunya, berdua bercanda di depan warung itu,masih terkulai lemas, mencoba mencari kepingan asa yang tersisa untuk berdiri lagi, menapakkan sayap asa lagi..