Senin, 11 Juni 2012

pride,togetherness,struggle and Salatiga Indie Movement

Kurang lebih berapa tahun ya saya merasakan atmosphere scene di kota ini,sejak saya SMA tepatnya, saya mulai mengenal komunitas pergerakan bawah tanah yang dulu tepatnya pernah dikenal oleh sebutan" Kartini St Crew". Ingat jelas ketika pulang sekolah nongkrong di depan Anggrek,dan sebelahnya lagi dulu ada distro bernama Radical Inc. Ketika itu saya pertama kali juga mengenal musik bawah tanah seperti Punk,Metal,bahkan dangdut bawah tanah juga..haha Ingat juga saat itu ketika mas Apek mengasih referensi musik HC dari Bandung bernama Deadly Ground, masih bentuk format Tape tuh..pertama sih aneh juga ya..haha suara drum cepat, lirik yang cukup frontal. Lalu perlahan banyak mendengarkan referensi hc lainnya seperti Revitol, Migra Violenta. Kadang kala diselingi music metal juga sih seperti Siksa Kubur,wuih sangar tenan lho band iki..haha sekitar tahun 2006 deh sepertinya, saya bikin project, For My Aleena bersama Bowo(Titik Balik), Blek(Ellias Fuentes),Ncus ( Better View), Adebol( pedagang brambang)haha soale wis ra band2an, trus ada juga Ucup(dulu pernah jadi add drumernya Serak) singkat perjalanan band ini cukup asik juga, mulai dari awal kala gigs lokal bernama "Happy Melodic" 2006,trus akhirnya terakhir dimana ya, Ungaran deh kayaknya"Burn The Valley ". Dan akhirnya gonta ganti personil dan vakum deh,haha karena ada beberapa hal deh..Yang Jelas dari band ini saya belajar banyak tentang apa itu Hardcore punk sendiri yang bagi saya adalah dimana intinya cara kita bersenang-senang bersama teman, tak ada batasan, bagaimana kita belajar hidup, jatuh bangun karena suatu hal terus bangkit lagi dengan cara kita,  Ethic DIY dimana prinsip berdikari sangat kokoh, kolektif, kebersamaan dalam suatu komunitas, mentok kalo mau record ya kalo laris kaosnya alhamdulilah, kalo gak ya urunan..haha. Nah akhirnya sekarang ini aku punya band lagi Final step dan Down To Straight..haha bermodal pengalaman yg pas-pasan, semangat membara diiringi prinsip kolektif each other dan sepenting ngumpul. Sampe saat ini masih ada band ini, masih mau record, lagi matengin materi.haha

Balik lagi soal komunitas indie di kota kecil ini. Terbilang hebat loh Movementnya, cukup signifikan berkembangnya dari dulu tahun 2006 kalo gak salah cuma ada Youthkrew, KBS, SGS dan lainnya apa ya, kayaknya ada tapi gak banyak. Lah sekarang,wah ada 0298 crew/Youthkrew juga, KBS masih ada, SGS juga, HBCM, SGK, SSH, SOHC, Underlamp, strenght familia, apa lagi ya,hmmm banyak deh..haha Seiring juga semakin gencar gigs di kota ini..haha sampai2 pernah ada temen dari Depok, Mas Adit Thinking Straight yang saat itu saya interview buat Infact, benar2 salut ma movement di Salatiga ini..yah.. maju terus Salatiga Hatti Beriman..haha semoga lama-lama band-band indie yang disini yang penuh potensi bisa mengepakkan sayapnya di jawa dululah baru pelosok nusantara dan luar ya amin..haha rodo lebai sitik rpp ya..haha

- Long Life Salatiga Indie Movement-

10-06-2012

ya sore itu,menuju petang itu.menuju desa itu,kutancap laju mesin itu,berdua denganmu,bercanda denganmu,entah itu awal atau akhir,yang jelas asaku belum terhenti..






asking for Rose

this early morning,in a different time...
walk alone, no one in these street..
i see house that lack, seemingly mistress..
with the none of door, seemingly restless..
i walk inside..
little curious with everything inside..
in the gloaming, i step my feet...
there is a beautiful rose...
i wonder...
then i ask for Rose..
why it does look so pale?
who owner of this?
no one answer..
ever wind closes..
just silence,
in this purity,

Rabu, 06 Juni 2012

Komandan tugas saya telah usai...



sekitar hampir dua bulan lebih Sang Perwira telah berpulang...
hanya beralaskan kayu jati dibungkus merah putih, berbusana jas ala Rupawan..
tunduk hormat, deru tembakan senjata ala upacara militer sebagai penghormatan terakhir
senyum bak orang sedang tidur saja beliau ini,
melepas nyawanya, merengkuh surganya,

menapak tilas perjuangan berat Sang Perwira,
dimana sekarang kebanyakan pejabat banyak bertingkah sok Borjuis,
dimana seratus delapan puluh derajat beliau tampak biasa saja, sederhana, tak gelap oleh kilauan harta
seperti kebanyakan orang, turun ke jalan, menyapa tukang tambal ban, bercanda dengan montir, berbusana ala kadarnya,

dimana saya masih ingat jelas, beliau suka sekali mengajak jalan-jalan ke pasar loak, memancing,
hal lucu ketika beliau mengantar Istri ke pesta pernikahanpun, beliau memilih tinggal di mobil saja, tak mau larut dalam pesta itu,
kadang kala memilih pulang saja ngopeni perkutut peliharaannya,lelenya ataupun nukang, ndandani sing iso ditandangi..
padahal jelas tubuh kokohnya pun terlihat mulai sayu, pandangan matanya sudah kabur,masih saja nekat berusaha sehat,

"wis mangan durung le?"
"due duit ora le "?
"kono tukokke bakmi le, kono tukokno pakan manuk karo lele !"
"rasah neko-neko le, nek ono opo2 turu kene we, karo eyang"

jelas kata'2 seperti itu masih teringat jelas di benak saya.
setiap saya mengingat, peluh kelu juga nurani saya, tetes juga air mata saya...

Rest In Peace My Grandfather,

"it's so much memories that i've got,it's always been the best time with you, and i miss you"

Thank's for all