Pagi ini sedemikian pilu, tubuhnya langsung terhempas ke kasur, setengah dirinya kesal
sendiri, betapa manusia satu itu benar-benar mengacaukan hidupnya,masih
tertegun bahwa jauh hatinya benar telah jatuh, masih bertanya kepada
hampa,memang benar hati ini tak berlogika, dan realita baru saja berbicara,
memang benar…
Masih jelas dibenaknya tadi,dia bersama masa lalunya, berdua
bercanda di depan warung itu,masih terkulai lemas, mencoba mencari kepingan asa
yang tersisa untuk berdiri lagi, menapakkan sayap asa lagi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar