senjakala kumenepi di Tawang
disambut alunan khas kroncong di stasiun tua itu...
di ujung Barat hiruk pikuk asongan berteriak, lalu lalang,berlari
wajah usang, berpeluh keringat, nafas memburu
"pak, aquanya pak, rokoknya pak",
menyapa wajah konglomerat di balik bilik jendela kereta
pria-pria berdasi melongokpun tidak, hanya menengok sejenak alihkan,
ku menyimpan tanya pada mereka yang belum tergerak nuraninya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar